Akuntabilitas

Setahun lalu, seorang pemimpin rohani yang amat dihormati di Amerika jatuh dalam dosa seksual. Kejatuhannya ternyata bukanlah proses singkat, lewat pengakuannya ia mengatakan bahwa telah bertahun-tahun ia melakukan pelanggaran illahi tersebut, walau dengan perasaan bersalah. Hamba Tuhan terkenal ini menyimpan tindakan salah itu sendirian. Sesungguhnya ia menyadari bahwa ia membutuhkan pertolongan dan dukungan orang lain untuk membuatnya tetap akuntabel, namun ia tidak melakukannya. Memang kita perlu seorang "rekan, sahabat, mentor, keluarga" untuk membuat jejak langkah kita tetap lurus dan tidak terbenam dalam "dosa, kesalahan dan pelanggaran". Inilah prinsip bagi kehidupan yang akuntabel = dapat dipertanggung jawabkan. AKUNTABILITAS adalah Kemampuan dan keaktifan untuk terbuka terhadap koreksi dan siap dijaga. ESENSI AKUNTABILITAS (CURE = obat/ mengobati/ pemulihan)  Correction (Siap Koreksi/ ditegur)  Orang yang akuntabel adalah orang yang siap dikoreksi.  Koreksi adalah bahan evaluasi dan teguran bagi setiap kita.  Ada perbedaan antara mengoreksi dengan menghakimi.  Siap menerima saran dan kritik yang membangun dari orang lain.  2 Sam 12 = Natan menegur Daud. Dan Daud memiliki hati yang lembut dan ia mengakui dosanya.  Banyaklah mendengar.  Efesus 4 : 29 = Menegur/ memberi saran harus tepat pada waktunya.  Updates (Saling memperbaharui)  Setiap kita sebenarnya, selalu di update. Sehingga kita memiliki versi hidup yang lebih mendekati kesempurnaan dengan Kristus.  Kita butuh rekan akuntabilitas, agar hidup kita dapat di updates.  Karena sering kali Tuhan memakai rekan kita untuk meng-updates karakter yang kita miliki.  Reminders (Pengingat)  Setiap kita butuh rekan yang mengingatkan, kalau-kalau hidup kita sudah keluar jalur. Atau apabila hidup kita keluar dari visi yang Tuhan beri  Mengingatkan kita berdoa, saat teduh, mengingatkan kita saat kita jatuh dalam dosa.  Encouragement (Peneguhan/ dorongan)  Saat kita lemah, kita butuh teman yang meng-encourage kita.  Efesus 4 : 29 Dalam satu kesadaran, Tuhan akan menjadi akuntan spiritual, pelaksana audit Surgawi yang memanggil anda untuk menjawab bagaimana anda dapat memakai sumber daya yang Tuhan berikan padamu. Di kursi penghakiman Kristus, kita akan diminta memberikan perhitungan untuk apa yang kita lakukan dengan kehidupan kita dan pengaruh yang kita berikan. Sekarang, jika Anda terus berjuang melawan kesalahan, kelemahan dan dosa yang tampaknya tidak pernah berpaling dari hidup Anda, inilah saatnya untuk Anda mencari partner terpercaya sebagai penjaga jejak langkah Anda. Jadikan hidup Anda tetap akuntabel - lurus, baik bagi Tuhan maupun sesama. Oleh Tyas Affandi

Menghargai orang lain

Dikisahkan, di sebuah pesta perpisahan sederhana pengunduran diri seorang direktur. Diadakan sebuah sesi acara penyampaian pesan, kesan, dan kritikan dari anak buah kepada mantan atasannya yang segera memasuki masa pensiun dari perusahaan tersebut. Karena waktu yang terbatas, kesempatan tersebut dipersilahkan dinyatakan dalam bentuk tulisan. Diantara pujian dan kesan yang diberikan, dipilih dan dibingkai untuk diabadi kan kemudian dibacakan di acara tersebut, yakni sebuah catatan dengan gaya tulisan coretan dari seorang office boy yang telah bekerja cukup lama di perusahaan itu. Dia menulis semuanya dengan huruf kapital sebagai berikut, "Yang terhormat Pak Direktur. Terima kasih karena Bapak telah mengucapkan kata "tolong", setiap kali Bapak memberi tugas yang sebenarnya adalah tanggung jawab saya. Terima kasih Pak Direktur karena Bapak telah mengucapkan "maaf", saat Bapak menegur, mengingatkan dan berusaha memberitahu setiap kesalahan yang telah diperbuat karena Bapak ingin saya merubahnya menjadi kebaikan. Terima kasih Pak Direktur karena Bapak selalu mengucapkan "terima kasih" kepada saya atas hal-hal kecil yang telah saya kerjakan untuk Bapak.Terima kasih Pak Direktur atas semua penghargaan kepada orang kecil seperti saya sehingga saya bisa tetap bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan kepala tegak, tanpa merasa direndahkan dan dikecilkan. Dan sampai kapan pun bapak adalah Pak Direktur buat saya. Terima kasih sekali lagi." Setelah sejenak keheningan menyelimuti ruangan itu, serentak tepuk tangan menggema memenuhi ruangan. Diam-diam Pak Direktur mengusap genangan airmata di sudut mata tuanya, terharu mendengar ungkapan hati seorang office boy yang selama ini dengan setia melayani kebutuhan seluruh isi kantor. Pak Direktur tidak pernah menyangka sama sekali bahwa sikap dan ucapan yang selama ini dilakukan, yang menurutnya begitu sederhana dan biasa-biasa saja, ternyata mampu memberi arti bagi orang kecil seperti si office boy tersebut. Terpilihnya tulisan itu untuk diabadikan, karena seluruh isi kantor itu setuju dan sepakat bahwa keteladanan dan kepemimpinan Pak Direktur akan mereka teruskan sebagai budaya di perusahaan itu. Pembaca Yang Budiman, Tiga kata "terimakasih, maaf, dan tolong" adalah kalimat pendek yang sangat sederhana tetapi mempunyai dampak yang positif. Namun mengapa kata-kata itu kadang sangat sulit kita ucapkan? Sebenarnya secara tidak langsung telah menunjukkan keberadaban dan kebesaran jiwa sosok manusia yang mengucapkannya. Apalagi diucapkan oleh seorang pemimpin kepada bawahannya. Pemimpin bukan sekedar memerintah dan mengawasi, tetapi lebih pada sikap keteladanan lewat cara berpikir, ucapan, dan tindakan yang mampu membimbing, membina, dan mengembangkan yang dipimpinnya sehingga tercipta sinergi dalam mencapai tujuan bersama. Tentu bagi siapapun kita perlu membiasakan mengucapkan kata-kata pendek seperti terima kasih, maaf, dan tolong dimana pun, kapan pun, dan dengan siapa pun kita berhubungan. Dengan mampu menghargai orang lain minimal kita telah menghargai diri kita sendiri.   Oleh : Andrie Wongso

ER Button

Dia bukan sekedar Emergency Button aja (ER-Button), yang diperlukan ketika butuh bantuan, ketika sedang merasa sedih, dikecewakan, kesepian, atau ketika sedang dihadapkan dengan masa-masa kesulitan. Aku seringkali mendengar dari khotbah bahwa banyak orang mengira bahwa Tuhan hanya sekedar tombol emergency aja yang bisa ditekan saat diperlukan, atau pada waktu tertentu saja. Kupikir aku juga tidak memperlakukan Tuhan seperti itu. Memang aku sudah mengerti bahwa Tuhan dapat ditemui disetiap waktu, waktu suka maupun duka. Yang kupikirkan bahwa aku mengerti dan sudah melakukan semuanya dgn benar. Baru kusadar bahwa ternyata aku turut melakukan perbuatan yang tadinya kupikir aku tidak mungkin memperlakukan Dia seperti itu. Keadaan yang sulit atau situasi diluar harapan memang membuatku dapat mendekatkan diri lagi kepadaNya. Namun, kusadari bahwa ketika aku puas aku slalu pergi meninggalkan Dia. Aku sering meninggalkanNya setelah aku dihiburNya, meninggalkanNya ketika aku sudah merasa puas dengan keadaan dan tidak sedih lagi.Aku mengenal bahwa Dia adalah Penghibur yang setia. Dia menepati janjiNya selalu, satu demi satu. Dia satu-satunya Sobat yang paling setia. Kudapat selalu temukan kekuatan yang baru didalam Dia. Harapan dan juga pemulihan yang membuat diriku terasa komplit. Namun ketika telah kutemukan kedamaian sudah memenuhi hatiku, aku merasa cukup kuat untuk kembali berjalan sendiri. Ini adalah sebuah pelajaran yang berharga sebuah pengalaman dari diriku, menyadari bahwa waktu-waktu yang berlalu telah membuat diri ku sering memperlakukan Dia sebagai tombol emergency yang cuma kubutuhkan sesaat saja. “Dia lebih dari sekedar kebutuhan sesaat saja.” Many songs are created, so beautiful in our ears both melody and lyric, and makes our hearts wants to follow the rhythm and to sing joyfully all those beautiful songs. But, do we ever really mean it? Are the songs that we always sing comes from the heart?

Makna Natal

Dari tahun ke tahun, sepertinya perayaan natal telah kehilangan semangat natal yang sesungguhnya. Natal hanya menjadi ajang tukar-menukar kado, saat mengganti yang lama dengan yang baru, pesta, dan liburan. Ada yang hilang dari natal sekarang, “Kristus tidak lagi menjadi bagian dari natal.” Padahal, tidk ada natal tanpa Kristus. Mari kita kembali pada awal natal itu muncul, muncul oleh karena Kristus lahir. Para gembala, orang Majus, dan para malaikat bersukacita atas Yesus yang lahir di natal pertama. Saya berharap natal 2008 diikat oleh esensi natal yang sesungguhnya: Pertama, Natal adalah perayaan ulang tahun yang diadakan untuk menghormati Yesus, Anak Allah yang mengambil rupa manusia dan “diam di antara kita” (Yoh 1:14) Kedua, Yesus datang untuk kita. Dia lahir untuk mati di kayu salib karena dosa kita, dan Dia dibangkitkan untuk memberikan pengampunan dan kemenangan yang kekal (I Kor 15:3-4) Ketiga, Kita dapat mendorong orang lain untuk menerima Kristus dengan iman, dan menerima tawaran keselamatan-Nya (Yoh 1:12; 3:16). Berkomitmenlah minimal tahun depan Anda membawa 1 jiwa baru untuk terlibat dalam SPK. Jadikanlah perayaan natal tahun ini lebih dari sekadar untuk berbuat baik. Natal berbicara tentang Yesus, satu-satunya alasan kita merayakan natal. Mai kita turut ambil bagian untuk menyampaikan kasih yang ajaib tentang Yesus, Anak Allah. Mari kita berdoa supaya banyak orang yang mencari Dia dan menemukan-Nya tahun ini, seperti orang-orang majus yang datang untuk menyembah Sang Juruselamat yang telah dijanjikan (Matius 2:1-2) Suara gembala: Pdt. Hengky Setiawan

Visi

Menjadi gereja yang membawa orang kepada Kristus, bertumbuh, dan memberkati melalui penyembahan, kesaksian, pemuridan, dan komunitas sel